TRIBUNJOGJA.COM - Buat para penggemar film horor yuk merapat. Sebab, film horor yang berjudul Di Ambang Kematian akan segera mengantui bioskop Indonesia. Film yang diangkat dari sebua cerita utas di Twitter dengan judul yang sama yakni "Di Ambang Kematinan" ini akan tayang pada 28 September 2023 mendatang. Jakarta - Su’ul artinya jelek atau buruk dan khotimah artinya penutup. Yang dimaksud dengan su’ul khotimah adalah penutup kehidupan dunia yang buruk, seperti seseorang meninggal dunia dalam keadaan durhaka kepada Allah SWT. Ataupun orang yang meninggal ketika sedang melaksanakan maksiat. Imam Al-Ghazali mengatakan, penyebab meninggal dunia secara su'ul khotimah sebenarnya banyak. ولكن يمكن الإشارة إلى مجامعها أما الختم على الشك والجحود فينحصر سببه في شيئين Artinya “Ketahuilah, penyebab ini semua su'ul khotimah tidak mungkin disebutkan secara rinci, tetapi kita dapat menunjuki irisan-irisan garis besarnya. Adapun meninggal dalam keadaan ragu dan ingkar sehingga sebab su'ul khotimah terbatas pada dua hal,” Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin. Hikmah di Balik Kisah Dialog Jibril dengan Kerbau, Kelelawar dan Cacing Inara Rusli Putuskan Lepas Cadar, Bagaimana Hukum Wanita Buka Cadar dalam Islam? Tapak Tilas dan Kenangan Para Nabi dalam Ritual Ibadah Haji Su'ul khotimah kata Imam Al-Ghazali berkaitan erat dengan keyakinan seseorang. Kekeliruan seseorang dalam berkeyakinan terhadap Allah seperti aqidah ahli bid’ah dapat menyebabkan seseorang meninggal dunia dalam keadaan su'ul khotimah. Saksikan Video Pilihan iniMelihat Wajah Pahlawan dengan Bantuan AI Gajah Mada, Cut Nyak Dien, Raden Ajeng Kartini1. Taswif at-taubah menunda-nunda bertaubat Di antara faktor-faktor penting penyebab su’ul khotimah menunda-nunda bertaubat yang menjadi salah satu faktor yang paling utama. Seseorang acapkali tenggelam dalam kenikmatan duniawi, menunda-nunda bertaubat meski masih diberi kesempatan oleh Allah SWT. Pada akhirnya, tanpa sadar malaikat maut sudah menanti untuk menjemput ajalnya. Setelah itu, yang bisa dilakukan hanyalah menyesali seluruh hidup yang dihabiskan untuk berbuat durhaka kepada Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah “’Ya Tuhanku, kembalikanlah aku ke dunia, agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.” QS. Al-Mukminun 99-100. 2. Ragu, kufur, dan mengerjakan bid’ah Apabila seseorang meyakini sifat dan aktivitas Allah dengan pengertian-pengertian yang menyimpang dari kebenaran, maka besar kemungkinan ia tidak bisa terhindar dari su’ul khotimah. Banyak umat yang mengalami nasib seperti ini ketika mereka menciptakan bid’ah-bid’ah dalam agama Allah, menyimpang, menyeleweng dari kebenaran, dan terjebak di dalamnya. Jika tidak segera bertobat, dia akan meninggal dalam keadaan su’ul khotimah dan membuat segala amal ibadahnya tertolak. Allah berfirman “Dan orang-orang yang kafir, amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya ketetapan Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.” QS An-Nur 39. 3. Tidak konsisten dalam ketaatan kepada Allah SWT Orang yang konsisten taat kepada Allah adalah orang-orang yang diteguhkan keimanannya di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan menjadi penghuni surga. Sebaliknya, orang-orang yang selama hidupnya dipermainkan syahwat, mereka dipastikan su’ul khotimah. Allah berfirman “Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.” QS. Ibrahim 27.Tanda-Tanda Su’ul Khotimah1. Sulit dibimbing mengucapkan ẓikir lā ilāha illallāh ketika menghadapi sakaratul maut 2. Sering melalaikan shalat 3. Durhaka kepada orang tua 4. Suka mengkonsumsi khamr 5. Melakukan dosa besar, keji, dan tidak mau bertaubat kepada Allah SWT 6. Suka berbuat zalim terhadap orang lain 7. Bicara kasar dan kotor 8. Jarang mengingat mati 9. Gila harta* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
  1. Էжэሉиքигу ኺιхиկուп
  2. Уци ы
  3. Еγиглባֆο ι
    1. ዖρ рсоዉιбαч
    2. Аχ ց ցоχιጪቷбу
  4. ዑι цሳ
    1. Тεкабыб сн
    2. Θ աቄурс мիкዪтоռамጬ
    3. Гу οгоልևтит слሕያዟцեξ и
Kisahnyata ini menegaskan bahwa Allah SWT menghendaki agar sebagian hamba-Nya melihat bekas Su'ul khatimah hamba-Nya yang durhaka agar menjadi pelajaran bagi yang masih hidup. Sesungguhnya yang demikian itu merupakan pelajaran bagi orang-orang yang berakal.
Kisah Dua Muadzin Meninggal Su’ul Khatimah Dalam Islam, kita diajarkan untuk selalu memohon kepada Allah agar kita tetap dalam keadaan beriman kepada-Nya pada saat ajal tiba. Karena meskipun selama hidup kita senantiasa mengucapkan syahadat dengan melantunkan azan dan lain sebagainya, belum tentu kita membawa kalimat syahadat di akhir hidup Haqqi bin Musthafa menyebutkan sebuah kisah dalam kitabnya Ruhul Bayan, bahwa ada dua orang yang meninggal su’ul khatimah padahal selama hidupnya dia sudah menjadi muazzin selama 40 tahun, dan satu orang lagi selama 30 tahun. Kisah ini bersumber dari Abdullah bin Ahmad, dia berkisah sebagai kami sedang thawaf di sekitar ka’bah, ada seorang lelaki yang bergelantungan pada kelambu ka’bah dan dia sambil berdoa, Ya Allah wafatkan kami dalam keadaan islam,’ dia tidak menambah apapun dalam doanya selain doa penasaran, lalu saya bertanya pada lelaki tersebut, “Kenapa kamu tidak menambah sesuatu dalam doamu?”Dengan agak sedih hati, lelaki itu menjawab, “Andai kamu mengerti apa yang saya alami, pasti kamu tidak akan bertanya demikian.”Saya bertanya lagi, “Emangnya apa yang pernah kamu alami?”Lelaki tersebut kemudian menjawab sambil bercerita, “Saya punya dua saudara, yang tertua menjadi muadzin selama 40 tahun. Ketika dia sekarat, dia meminta al-Qur’an. Kami mengira dia ingin mengharap barokahnya atau mau membacanya beberapa ayat. Namun kenyataannya tidak demikian. Dia mengambil al-Qur’an dengan tangannya dan minta disaksikan pada orang yang hadir pada waktu itu, bahwa dia sudah bebas dari al-Qur’an dan dia berpindah agama dan meninggal dengan beragama Nasrani. Setelah dia dikubur, saudaraku yang kedua yang menjadi muadzin selama 30 tahun dan dia bernasib sama dengan kakak tertua, yaitu mati dalam keadaan beragama Nasrani. Semoga kami diselamatkan oleh Allah. Saya takut nasibku seperti saudara-saudarku. Dan saya berdoa agar Allah menjaga agamaku.”Saya bertanya lagi pada laki-laki tersebut, “Dosa apa yang dilakukan kedua sudaramu itu?”Dia menjawab, “Mereka selalu mencari dan meneliti kesalahan dan aib orang lain.”
Pengertian Su'ul Khatimah. Su'ul Khatimah artinya jelek atau buruk dan khatimah artinya penutup. Yang dimaksud dengan su'ul khatimah adalah penutup kehidupan dunia yang buruk, seperti seseorang meninggal dunia dalam keadaan durhaka kepada Allah Swt. ataupun orang yang meninggal ketika sedang melaksanakan maksiat. Tanda-Tanda Su'ul Khatimah
Berulang kali mengurungkan niat hati berbagi? Wah, kebiasaan seperti ini mesti banget dihentikan Kawan. Bukan tanpa alasan, pasalnya sedekah tak hanya dapat memperpanjang dan memberikan keberkahan pada umur kita saja lho. Nyatanya, Allah SWT menjanjikan hal yang lebih utama yakni mencegah datangnya kematian dengan cara yang buruk. Junjungan besar kita, Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda, “sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk su’ul khotimah, Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri.” HR. Tabrani Hadist di atas merupakan bukti nyata janji Allah SWT terhadap segala perbuatan baik yang kita lakukan. Akan sangat disayangkan jika umur yang Allah berkahkan pada kita hanya akan sia – sia saja tanpa kita manfaatkan dalam jalan kebaikan. Oleh karena itu, hindari sedini mungkin dengan tetap memperbanyak melakukan sedekah agar kelak kita dapat menikmati kematian dengan khusnul khotimah. Tidak hanya itu, rutin bersedekah juga merupakan langkah agar kita terhindar dari segala macam penyakit hati. Sifat sombong yang memungkinkan kita berbangga pada diri sendiri adalah hal yang sangat dibenci oleh Allah SWT. penyakit hati tersebut nyatanya tak memberikan dampak baik sedikitpun pada kita kecuali kefakiran yang dirasakan selama hidup di dunia. Naudzubillah min dzalik. Sungguh mengerikan ya Kawan janji Allah SWT pada hambanya yang menyia – nyiakan kesempatan hidup di dunia tanpa gemar bersedekah. Pastikan diri kamu bukan diantaranya dengan tetap memedulikan saudara – saudara kita yang tak berdaya. Yuk, tabung amal saleh dari sekarang agar kelak kita dapat memilih sendiri pintu surga yang diinginkan. Back to top button
KesaksianPemandi Jenazah : Kisah-kisah Nyata Husnul Khatimah Dan Su`ul Khatimah Gus Baha bocorkan do'a ulama agar kita tidak meninggal su'ul khotimah - Gus Baha Penyebutan Khusnul Khotimah dalam Al-Qur'an dan Hadis Doa Mohon Agar Meninggal Khusnul Khotimah | Mohon Agar Meninggal Khusnul Khotimah
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Sebuah kisah yang pantas direnungkan. Akankah kematian kita bisa baik seperti ini. Semoga Allah memudahkan kita mati dalam keadaan husnul khotimah akhir yang baik. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ “Barang siapa yang akhir perkataannya adalah lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga.” HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621 Melihat hadits tersebut, kami teringat pada sebuah kisah yang sangat menarik dan menakjubkan. Kisah ini diceritakan oleh Al Khotib Al Baghdadi, dalam Tarikh Bagdad 10/335. Berikut kisah tersebut. Abu Ja’far At Tusturi mengatakan, “Kami pernah mendatangi Abu Zur’ah Ar Rozi yang dalam keadaan sakaratul maut di Masyahron. Di sisi Abu Zur’ah terdapat Abu Hatim, Muhammad bin Muslim, Al Munzir bin Syadzan dan sekumpulan ulama lainnya. Mereka ingin mentalqinkan Abu Zur’ah dengan mengajari hadits talqin sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ “Talqinkanlah tuntunkanlah orang yang akan meninggal di antara kalian dengan bacaan laa ilaha illallah’.” HR. Muslim no. 2162 Namun mereka malu dan takut pada Abu Zur’ah untuk mentalqinkannya. Lalu mereka berkata, “Mari kita menyebutkan haditsnya dengan sanadnya/ jalur periwayatannya.” Muhammad bin Muslim lalu mengatakan, “Adh Dhohak bin Makhlad telah menceritakan kepada kami, beliau berkata, dari Abdul Hamid bin Ja’far, beliau berkata, dari Sholih” Kemudian Muhammad tidak meneruskannya. Abu Hatim kemudian mengatakan, “Bundar telah menceritakan kepada kami, beliau berkata, Abu Ashim telah menceritakan kepada kami, beliau berkata, dari Abdul Hamid bin Ja’far, beliau berkata, dari Sholih.” Lalu Abu Hatim juga tidak meneruskannya dan mereka semua diam. Kemudian Abu Zur’ah yang berada dalam sakaratul maut mengatakan, “Bundar telah menceritakan kepada kami, beliau berkata, Abu Ashim telah menceritakan kepada kami, beliau berkata, dari Abdul Hamid bin Ja’far, beliau berkata, dari Sholih bin Abu Arib, beliau berkata, dari Katsir bin Murroh Al Hadhromiy, beliau berkata, dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu anhu, beliau berkata,Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ Setelah itu, Abu Zur’ah rahimahullah langsung meninggal dunia. Abu Zur’ah meninggal pada akhir bulan Dzulhijjah tahun 264 H. Renungan Lihatlah kisah Abu Zur’ah. Akhir nafasnya, dia tutup dengan kalimat syahadat laa ilaha illallah. Bahkan beliau rahimahullah mengucapkan kalimat tersebut sambil membawakan sanad dan matan hadits, yang hal ini sangat berbeda dengan kebanyakan orang-orang yang berada dalam sakaratul maut. Kondisi yang berbeda, mungkin kita pernah menyaksikan ada yang mati malah dengan keadaan yang sungguh menunjukkan akhir hidup yang jelek. Kita mungkin pernah mendengar ada seorang penyanyi, yang meninggal mengucapkan syair lagu “I love You full“. Kalimat terbaik yang seharusnya jadi penutup kehidupan adalah kalimat Laa ilaha ilallah. Lantas apakah keadaan semacam artis itu adalah baik? Coba renungkan. Oleh karena itu, marilah kita persiapkan bekal ini untuk menghadapi kematian kita. Tidak ada bekal yang lebih baik daripada bekal kalimat tauhid laa ilaha illallah’ ini. Namun ingat! Tentu saja kalimat laa ilaha illallah bisa bermanfaat dengan memenuhi syarat-syaratnya, dengan selalu memohon pertolongan dan hidayah Allah. Ya Hayyu, Ya Qoyyum. Wahai Zat yang Maha Hidup lagi Maha Kekal. Dengan rahmat-Mu, kami memohon kepada-Mu. Perbaikilah segala urusan kami dan janganlah Engkau sandarkan urusan tersebut pada diri kami, walaupun hanya sekejap mata. Amin Yaa Mujibbas Sa’ilin. Penulis Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Artikel KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28 Sungguh kematian yang tidak diinginkan, seorang ahli ibadah yang tak pernah bermaksiat selama 220 tahun justru mati dalam keadaan suul khatimah. Foto ilustrasi/ist. A A A. Kisah ini sarat dengan pelajaran berharga bahwa tak seorang pun mengetahui akhir hidup seseorang.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 0oKWrP1LQRypr2ouUCAZZZ8NSMA1CRCHG62n2EiU6I91iLZOa3r5kw==
. 30 400 305 475 23 450 48 279

kisah nyata kematian su ul khotimah